Monday, October 18, 2010

semakin kesini semakin susah

untuk jadi dewasa!

faktor lingkungan kah? atau emang gw yang gak mau jadi dewasa? entah.

saya sedang tergila gila

sama semua hal yang berhubungan sama tulisan.

saya ingin membaca saya ingin menulis.

saya ingin membaca dan menulis.

tapi bukan yang ilmiah.

FIKSI! iya fiksi. saya sedang tergila gila dengan fiksi. fiksi apapun. dari flash fiction yang sangat pendek, sampe novel yang panjang.

fiksi membuat saya bekerja dengan imajinasi saya. tidak perlu berpikir keras, hanya membayangkan sesuai dengan apa yang saya baca dan apa yang saya inginkan. ya, hanya fiksi yang membuat khayalan saya berkembang (untuk saat ini).

Thursday, October 14, 2010

NEW!

TEMPLATE BARUUUUUU

uh yeaaaahhh. ya, backgroundnya kalkulator. saya sangat familiar dengan kalkulator!

SEPEDA


ini nih barang yang kayaknya lagi in banget. mungkin semua orang lagi gencar-gencarnya go green kali ya. dan saat banyak orang menggandrungi barang ini, saya pun juga begitu. buat saya, jika saya memiliki sepeda, ada banyak keuntungan :

  • bisa sehat, karena dengan sepeda kita bisa beraktivitas sambil berolahraga.
  • bisa hemat. gak perlu ngeluarin uang buat bensin atau angkot atau parkir.
  • bisa tetap bergaya. sepeda sekarang udah banyak banget kan macemnya, liat tuh fixie. warna warni sesuai keinginan
  • go green. gak pake polusi gak pake bensin.

pokoknya, saat ini, ini adalah barang yang paling saya inginkan lah. semoga saya dapat memiliki ini sesegera mungkin.

AKU MENYUSULMU

Sudah dua hari Gadis selalu melamun. Dan sudah dua hari juga gadis mengeluarkan pertanyaan yang sama.

“mengapa kau begitu cepat pergi”

Dua hari yang lalu Gadis menerima berita bahwa Jaka kecelakaan. Itu sangat memukul batinnya. Ia tak habis pikir, Jaka pergi seminggu sebelum pernikahannya, setelah tujuh tahun mereka menjalin kisah bersama.

Gadis berhenti melamun lalu ia berdiri dan berjalan kaki ke suatu tempat. Ia terus menatap jalan dengan mata sembab karena menangis. Sedangkan air matanya terus mengalir membasahi wajahnya.

Gadis berjalan dan berhenti. Ia berhenti di jembatan sungai yang sangat luas dan cukup dalam. Ia berdiri di pagar jembatan dan ia bicara

“aku akan menyusulmu, Jaka. Aku tidak akan pernah bisa hidup sendiri di dunia ini tanpamu. Tunggu aku.”

Gadis memejamkan matanya dan ia mendengar bisikan di telinganya. Suara itu, Gadis sangat familiar dengan suara itu. Ya, itu suara Jaka. Jaka datang untuknya.

“Gadis, sudah banyak orang yang sedih karena kepergianku termasuk engkau. Aku tidak mau lebih banyak lagi orang sedih karena kepergianmu yang aku tahu itu karena aku juga. Aku mohon bangkitlah, Gadis.”

Gadis sadar. Ia tak jadi lompat. Ia berbalik dan tak sadar ada mobil yang akan menabraknya. Gadis jatuh dan ia berkata

 “Aku menyusulmu, Jaka.”

”BlogFam