Sunday, November 21, 2010

dulu, gw sempet bikin flash fiction

sesuai judul, nih dia flash fictionnya,

Aku berjalan di malam yang dingin ini. Sepi, tak ada satupun kendaraan atau orang yang jalan di sini kecuali aku.

Aku berjalan sendiri. Aku menunduk. Seketika terbesit wajahmu di pikiranku. Wajahmu dengan senyum penuh bahagia. Dengan tawa yang membuat hidupku damai. Wajahmu dengan kulit putih dan bibir tipismu. Aku teringat wajahmu. Aku teringat dirimu. Dulu, kau sering sekali mengajakku berjalan kaki seperti ini. Jalan kaki di malam hari. Tanpa takut apa pun. Aku tahu kau selalu menjadi lebih berani dari aku. Dan aku tetap teringat pada dirimu.

Aku terus berjalan tanpa memikirkan apapun kecuali dirimu. Aku teringat saat kita pergi bersama, kemana pun, hanya berdua. Tanpa ada orang lain yang mengganggu. Tanpa ada rasa risih untuk melakukan apapun. Pergi denganmu, degan berbagai tujuan ataupun pergi tanpa tujuan. Aku percaya kau senang kita melakukan aktivitas berdua. Aku percaya itu, karena aku merasakan itu pada diriku. Aku senang melakukan semua aktivitasku bersamamu.

Aku melanjutkan jalanku. Aku melihat sekeliling. Aku melihat taman dimana kita sering menghabiskan waktu. Kau bilang kau sangat suka dengan taman itu. Taman yang berada di tengah kota yang membuat panas menjadi dingin. Yang menolong kota untuk menghilangkan asap kendaraannya. Taman yang penuh dengan aktivitas dari anak kecil hingga para lanjut usia. Kau bilang kau sangat suka duduk di salah satu kursi di taman itu. Melihat anak kecil yang sedang bermain jungkat jungkit. Melihat sepasang remaja yang sedang menceritakan aktivitasnya hari ini. Melihat kakek dan nenek yang menikmati masa tuanya. Dan melihat bayangan kita berdua di bawah kursi yang kita duduki.

Aku terus berjalan menyusuri jalan panjang ini. Aku teringat dirimu lagi ketika aku melihat gambar-gambar yang terlukis di tembok. Yang aku tahu, kau sangat suka melukis. Kau selalu memuji gambar-gambar itu dengan penuh semangat. Kau selalu ingin membuat gambar seperti itu. Aku tahu kau suka seni. Kau sangat suka semua jenis seni. Aku juga tahu kau hanya menunjukkan hasil senimu kepadaku. Tidak kepada orang lain. Aku sangat senang kau melakukan hal itu padaku.

Jalanku terhenti ketika aku melewati halte bus di jalan itu. Aku duduk di kursinya. Aku ingat, disini aku menyadari bahwa aku ingin kita tidak hanya sekedar sahabat saat aku melihat kau begitu perhatian padaku saat aku jatuh dari bus yang aku tumpangi. Aku sadar saat itu aku sangat ingin kita menjadi sepasang kekasih yang sangat bahagia. Aku jatuh cinta padamu. Aku memendam itu. Aku tidak tahu apakah aku salah melakukan itu. Aku tidak tahu apa yang ada dalam hatimu. Aku hanya takut hati kita tidak satu tujuan. Aku takut hubungan kita akan memburuk jika aku mengatakannya padamu walaupun aku tahu kau tidak akan menjauhiku walaupun kita tidak sejalan.

Aku melanjutkan jalanku hingga aku berhenti lagi ketika aku melihat mobil yang sudah hancur. Aku ingat mobil itu hancur dua hari yang lalu. Mobil itu mengalami kecelakaan hebat. Aku memutar balik arah jalanku. Aku jalan lebih cepat dengan arah balik. Aku tergesa gesa sampai akhirnya aku berlari. Aku berkeringat. Dan tak terasa air mataku sudah membasahi seluruh wajahku. aku mengingat sesuatu. Aku terus berlari sampai aku menemukan tanah yang menggunung dan terdapat sebuah batu bertuliskan namamu. Aku ingat dirimu. Aku ingat kau ada dalam kecelakaan mobil itu.

Aku mencintaimu. Dan kini aku katakan itu padamu. Di depan tempat istirahatmu, aku mencintaimu. Aku tahu ini sia sia. Tapi aku hanya ingin kau tahu bahwa aku akan tetap mencintaimu sampai kita bertemu kembali.

No comments: